Sejarah dan Asal-usul Sasando, Instrumen Khas Nusa Tenggara Timur
Sasando, alat musik tradisional khas Nusa Tenggara Timur, memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Menurut penelitian, Sasando berasal dari pulau Rote, dan dipercaya diciptakan oleh seorang pemuda bernama Sangguana di abad ke-7. "Sasando merupakan alat musik yang unik dan simbol kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur," ujar Dr. Arief Rachman, pakar musikologi Indonesia. Alat musik ini memiliki bentuk seperti payung dengan bilah-bilah bambu sebagai senarnya. Nama ‘Sasando’ sendiri berasal dari kata ‘sasandu’ dalam bahasa Rote, yang berarti ‘getaran’.
Pada abad ke-19, Sasando mulai dikenal luas dan dimainkan dalam berbagai acara adat. Alat musik ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Sasando Engkel dan Sasando Dobel. Keduanya memiliki perbedaan dalam jumlah senar dan cara memainkannya. Meski demikian, kedua jenis Sasando ini tetap mempertahankan karakteristik suara yang khas dan merdu.
Memahami Cara Bermain dan Membuat Sasando: Proses dan Teknik
Memahami bagaimana bermain dan membuat Sasando memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus. Proses pembuatan Sasando melibatkan bahan-bahan alami seperti bambu, kayu, dan daun lontar. "Pembuatan Sasando memerlukan ketelitian dan kesabaran. Setiap bagian, mulai dari bilah bambu sampai daun lontar, harus dipersiapkan dengan hati-hati," kata Ibu Yuliana, seorang pengrajin Sasando.
Dalam memainkan Sasando, jari-jari tangan digunakan untuk memetik bilah-bilah bambu yang telah dirancang sedemikian rupa. Teknik memetik ini membutuhkan koordinasi yang baik antara tangan dan pendengaran untuk menghasilkan suara yang harmonis. Sasando dimainkan dengan cara diletakkan di pangkuan, dan kedua tangan berada di bagian belakang alat musik ini untuk memetik senar.
Belajar memainkan Sasando membutuhkan waktu dan dedikasi. Namun, hasil akhirnya pasti akan sangat memuaskan. Para pemain Sasando sering mengatakan bahwa musik yang dihasilkan dapat menenangkan pikiran dan jiwa. Sasando, dengan sejarah dan keunikan yang dimilikinya, merupakan bukti betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia. Mari kita lestarikan dan hargai warisan budaya ini.